Selasa, Maret 27, 2018

Sabang, pesona keindahan ujung barat Indonesia


Sabang, Pulau Weh
Kota Sabang adalah salah satu kota di Pulau Weh daerah istimewa Aceh, Indonesia. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia dan merupakan pintu gerbang  di kawasan ujung barat indonesia. Kota ini berada pada daerah kepulauan di seberang utara pulau Sumatera yang terdiri dari Pulau Klah dengan luas ± 0,186 km², Pulau Rondo ±  0,650 km², Pulau Rubiah ± 0,357 km², Pulau Seulako ± 0,055 km² dan Pulau Weh yang memiliki ukuran paling luas yaitu ± 121 km². Daerah ini dikelilingi oleh Selat Malaka di utara, Samudera Hindia di selatan, Selat Malaka di timur dan Samudera Hindia di barat juga berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Thailand, dan India.

Topografi wilayah Pulau Weh, di bagian sebelah barat merupakan wilayah dengan topografi paling berat. Sarong Kris adalah puncak tertinggi di sebelah Timur, terdapat tiga barisan punggung yang mengarah ke Barat Laut. Di sebelah Timur terdapat sebuah pegunungan yang arahnya dari Utara ke Selatan yang memisahkan Pulau Weh Timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak yang tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Di antara bagian Barat dan Timur terdapat aliran dua buah sungai, yaitu Sungai Pria Laot dan Sungai Raya. 

Penduduk Kota Sabang merupakan penduduk yang multi etnik terdiri dari suku Aceh, Jawa, Padang, Tapanuli, Manado, Tionghoa dan lainnya. Jumlah penduduk menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 berjumlah ±30.653 jiwa yang terdiri atas 15.600 jiwa laki-laki dan 15.053 jiwa perempuan. Dengan kepadatan penduduk sekitar 200 jiwa/km² dan pada tahun 2011 penduduknya berjumlah 31.355 jiwa. Mata pencaharian penduduk Kota Sabang adalah Aparatur pemerintahan, pedagang, nelayan, tukang, petani dan mata pencaharian lainnya. Bahasa sehari-hari yang digunakan penduduk adalah bahasa Aceh dan bahasa Indonesia.

Daerah Sabang ini dikenal dengan wisata baharinya, pada tahun 2017 silam di daerah ini diadakan event wisata bahari tahunan terbesar di Indonesia yaitu event Sail Indonesia (Sail Sabang 2017). Ada beberapa spot wisata yang wajib traveler kunjungi selama berada di Sabang. Diantaranya :
Air Terjun Pria laot

Berlokasi di hulu Gunung Sarung Keris, sebelah selatan Pulau Weh. Kawasan ini memiliki pesona alam yang masih alami. Dilokasi ini dapat dinikmati hijaunya pepohonan, udara segar yang menyejukan, suara aneka burung dan suara air mengalir jatuh dari ketinggian sekitar 15 meter. Dilokasi ini wisatawan dapat berenang dan berendam. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan harus berjalan sejauh 1 km dari lokasi parkir kendaraan.
 Danau Aneuk Laot

Danau ini berada di Kelurahan Aneuk laot dan dapat ditempuh sekitar 10 menit dari Kota Sabang. Danau ini meiliki luas sekitar 30 hektare. Danau ini dikelilingi dengan perbukitan yang ditumbuhi berbagai tumbuhan yang senantiasa menyejukan udara di sekitar danau air tawar yang jernih berwarna kebiruan. Dari sekitar jalan menuju danau terlihat bungker peninggalan tentara Jepang pada masa penjajahan. Dilokasi ini juga terdapat dermaga perahu, restoran dan pemukiman penduduk.
Pemandian air panas Keuneukai

Pemandian air panas yang bersumber dari air panas alami ini memiliki kelebihan di banding tempat pemandian air panas alami lainnya yang ada di Indonesia karena pemandangannya yang indah di kelilingi rimbunan pepohonan yang menghijau di tepi pantai.
Pantai Ibioh

Merupakan pantai dengan panorama keindahan alam terbaik yang ada di Sabang, di lokasi ini terdapat biota bawah laut yang memanjang di sepanjang lokasi pantai. Kondisi ombak yang sangat kecil menjadikan air dilokasi ini sangat jernih dan cocok untuk melakukan kegiatan untuk menikmati keindahan dari keanekaragaman hayati bawah laut seperti snorkeling dan diving. Dilokasi ini terdapat fasilitas untuk wisatawan yang mau menginap.
Pantai Sumur Tiga

Panorama keindahan pantai dengan ombak yang sangat kecil juga hamparan pasir putih yang memanjang. Dilokasi ini juga terdapat spot untuk snorkeling, tetapi yang paling terkenal dari pantai ini adalah keindahan matahari terbitnya. Dilokasi ini terdapat berbagai fasilitas umum dan restorant seafood.
Pantai Anoi Itam

Lokasi pantai ini berjarak sekitar 14 km dari Kota Sabang dengan lama perjalanan sekitar 30 menit. Pantai ini memiliki ombak yang kecil dengan hamparan pasir berwarna hitam. Dekat dari lokasi ini terdapat situs sejarah peninggalan masa penjajahan jepang berupa sebuah benteng tempat penyimpanan senjata.
Pantai ujung Kareung

Lokasi pantai ini sekitar 45 km dari Kota Sabang, di pantai ini terdapat spot untuk memancing ikan laut, pantai ini memiliki ombak yang kecil dengan pantai berlatar belakang batu karang lengkap dengan biota lautnya.
Pantai Rubiah

Lokasi ini merupakan lokasi paling cocok untuk snorkeling dan diving karena memiliki kekayaan keanekaragaman hayati bawah laut. Terumbu karang di lokasi ini sangat banyak lengkap dengan berbagai macam biota bawah laut seperti ikan yang beragam.
Pulau Klah

Merupakan spot untuk snorkeling dan diving karena memiliki keaneka ragaman hayati bawah laut yang indah. Terdapat banyak fasilitas untuk wisatawan di lokasi ini seperti cafe, resto dan lainya. Pemandangan di lokasi ini di dominasi pepohonan hijau dan batu karang di sepanjang pantai.
Tugu Kilometer 0 Indonesia

Merupakan sebuah spot wisata yang wajib dikunjungi, dari Kota Sabang lokasi ini dapat di tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Lokasi ini berada di Desa ibioh Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya Kota Sabang. Dilokasi ini terdapat sebuah tugu monument yang merupakan posisi titik geografis 0 km Indonesia.
 
Sumber :
Oleh : Eds Jr.

Minggu, Maret 18, 2018

Taman Nasional Karimunjawa, Caribbean van Java


Taman Nasional Karimunjawa, Caribbean van Java
Karimunjawa adalah gugusan kepulaun di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, dengan luas daratan ± 1.500 hektar dan daerah perairan ± 110.000 hektar. Wilayah kepualaun Karimunjawa terdiri dari 27 pulau dengan pantai berpasir putih halus serta ombak yang relatif kecil. Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara, Jawa Tengah sebagai Taman Nasional pada tanggal 15 Maret 2001.

Penduduk Karimunjawa menetap pada lima pulau dengan jumlah penduduk ± 10100000 jiwa. Penduduk Karimunjawa memiliki keunikan tersendiri, yaitu walau jumlahnya seidkit akan tetapi memiliki keberagaman suku yang terdiri dari suku Jawa mayoritas bertani dan memproduksi alat kebutuhan rumah tangga, suku bugis, suku madura, suku manadar, suku bajo, suku buton dan makasar juga suku lainya yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan dan juga pembuat ikan kering dan juga berprofesi sebagai pertukangan lainnya.

Biota laut Karimunjawa,
Ekosistem Karimunjawa sendiri terdiri dari terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai dengan tumbuhan khas dewadaru (crystocalyx macrophyla), serta beragam spesies fauna laut yang hampir mencapai 400 jenis, salah satu diantaranya terdapat sedikitnya 242 jenis ikan hias. Kawasan ini juga merupakan habitat bagi beberapa fauna langka diantaranya elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau yang masih suka terlihat ada di sana.

Aktifitas wisatawan Karimunjawa,
Karimunjawa memiliki beragam spot wisata yang lengkap dan selalu menanti untuk dikunjungi, mulai dari pantai, hutan mangrove juga kawasan perairan bawah laut dengan keaneka ragaman hayatinya yang masih alami dan terawat. Terdapat berbagai aktivitas wisata yang dapat wisatawan lakukan selama berada kawasan ini, diantaranya Island hopping (mengelilingi beberapa pulau yang ada disana), camping, snorkeling dan diving di Pulau Menjangan Kecil dan Pulau Cilik, bercengkrama di Pulau Tengah, berfoto di pantai, berjemur atau beristirahat di ayunan (hammocking), melihat dan berinteraksi secara langsung dengan ikan hiu di penagkaran ikan hiu di Pulau Menjangan, menyaksikan ikan lumba-lumba bergerombol, tracking mangrove juga menikmati sunset dan sunrise di tepi pantai yang masih alami dengan panorama pemandangan yang sangat indah. 

Akses menuju Karimunjawa dapat di tempuh dengan dua jalur perjalanan yakni, jalur transportasi menuju Karimunjawa melalui jalur perairan yakni dengan kapal dan jalur udara dengan menggunakan pesawat. Jalur perairan dapat ditempuh dengan kapal dari pelabuhan di daerah Semarang dan Jepara. Dari Semarang melalui Pelabuhan Tanjung Emas dengan lama perjalanan penyebrangan 2-3 jam. Sedangkan dari Jepara melalui Pelabuhan Pantai Kartini, Jepara dengan lama penyebrangan ± 6 jam pelayaran. Untuk menggunakan jalur udara dapat ditempuh dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandar Udara Dewa Daru di Pulau Kemujan dengan pesawat sewa jenis CASA 212 yang disediakan untuk melayani wisatawan, lama perjalanan dapat ditempuh ± 30 menit.

Sumber :
  1. id.wikipedia.org : Kepulauan_Karimunjawa
  2. www.putrakarimunjawa.com : penduduk-karimunjawa
  3. www.maioloo.com : aktivitas-seru-saat-wisata-di-karimunjawa
  4. www.karimunjawakita.com : fakta-tentang-karimunjawa
  5. www.flugzeuginfo.net : acdata_c212


Editor : Eds Jr.
 


eds graphics & design

eds graphics & design
eds graphics & design advertise banner

EDs daily review