Kamis, Oktober 05, 2017

Komodo hewan spesies kadal terbesar di dunia

 Gambar 01. Komodo

Komodo atau Varanus komodoensis adalah hewan dari spesies kadal yang memiliki ukuran terbesar di dunia. Komodo termasuk kedalam anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera. Komodo dewasa rata-rata memiliki ukuran panjang antara 2 - 3 meter dengan berat sekitar 70 kilogram. Komodo memiliki sekitar 60 buah gigi tajam dengan ukuran panjang sekitar 2,5 cm. Air liur komodo mengandung banyak bakteri mematikan yang tumbuh akibat banyaknya sisa-sisa darah yang menempel pada mulutnya ketika mereka memangsa hewan lain yang merupakan makanannya. Komoda memiliki lidah yang panjang berwarna kuning dan bercabang pada ujungnya. Ukuran komodo jantan lebih besar daripada ukuran komodo betina, komodo jantan memiliki ciri yaitu warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya.  

Sistem indera komodo memiliki perbedaan dengan rata-rata indera yang dimiliki hewan lainya. Komodo memiliki penglihatan yang baik pada siang hari yakni mampu melihat dengan jarak sejauh 300 m. Namun pada malam hari penglihatan komodo menurun drastis hal ini dikarenakan retina mata komodo hanya memiliki sel kerucut. Komodo mampu membedakan warna namun kurang baik kemampuanya dalam membedakan obyek yang tidak bergerak. Komodo tidak memiliki indera pendengaran walaupun memiliki lubang telinga. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli seperti reptil lainnya. Dengan lidahnya ini komodo memiliki suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap dan dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4 – 9,5 kilometer. Pada lidah komodo juga hanya terdapat sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan sehingga dapat dipastikan bahwa komodo memiliki indera perasa yang kurang baik. Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena tidak memiliki sekat rongga badan. Sedangkan pada beberapa sisik-sisik yang terdapat pada komodo diperkuat dengan tulang dan memiliki sensor yang terhubung dengan saraf perasa sehingga komodo mampu merasakan sentuhan. 

Komodo merupakan hewan karnivora. Karnivora adalah hewan yang makanannya kebanyakan adalah daging, baik yang dimakan hidup-hidup atau yang berasal dari daging hewan mati (bangkai). Walaupun mereka kebanyakan makan daging bangkai, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka juga berburu mangsa hidup dengan cara mengendap-endap, mengikuti dan menyerang dengan tiba-tiba terhadap mangsanya. Ketika mangsa itu tiba di dekat tempat sembunyi komodo, hewan ini segera menyerangnya pada sisi bawah tubuh atau tenggorokan. Adapun hewan yang menjadi makanan atau mangsa bagi komodo bervariasi, mencakup aneka avertebrata (Katak, ular, burung, dan hewan lainnya yang memiliki tulang punggung), reptil lain (termasuk pula komodo yang bertubuh lebih kecil), burung dan telurnya, mamalia kecil, monyet, babi hutan, kambing, rusa, kuda, dan kerbau. Komodo muda memangsa serangga, telur, cecak, dan mamalia kecil. Dalam beberapa catatan terkadang komodo juga memangsa manusia dan mayat yang digali dari lubang makam yang dangkal. 

Komodo berkembangbiak dengan cara bertelur. Komodo memiliki musim kawin yang terjadi selama bulan Mei dan Agustus baru pada bulan September betina mulai bertelur. Betina akan meletakkan telurnya yang rata-rata berjumlah 20 butir telur pada sarang. Sarang komodo biasanya berada di lubang dalam tanah, tebing bukit atau gundukan tanah bekas sarang burung yang telah ditinggalkan.  Telur komodo dapat menetas setelah dierami betina selama hampir 7 – 8 bulan. Dari masa setelah menetas, komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk sampai pada masa dewasa, dan panjang usia komodo dapat lebih dari 50 tahun.

Komodo memiliki habitat asli lingkungan hidupnya di beberapa pulau yang ada di Indonesia antara lain pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Komodo berhabitat hidup pada lingkungan alam yang berupa padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah. Habitat komodo di alam bebas perlahan mulai mengalami penyusutan akibat aktivitas manusia, sehingga kelangsungan hidup komodo itu sendiri perlahan mulai terancam. Oleh karena itu IUCN atau dikenal juga dengan World Conservation Union yaitu sebuah organisasi internasional yang mendedikasikan dirinya dalam hal konservasi keanekaragaman hayati telah memasukkan komodo ke dalam Red Data List sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Pemerintah Republik Indonesia sendiri telah melakukan langkah-langkah dalam upaya memberikan perlindungan terhadap hewan ini dari kepunahan dengan cara mengeluarkan peraturan pemerintah beserta menyediakan sebuah kawasan konservasi yang terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Kemudian dalam kawasan ini didirikian sebuah taman berupa cagar alam yang diperuntukan sebagai habitat bagi komodo itu sendiri. Taman tersebut didirikan pada tahun 1980 dan dinamai Taman Nasional Komodo. 

Perjalanan komodo mulai dikenal dunia internasional yang tercatat dalam sejarah adalah ketika pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1910. Nama komodo meluas setelah tahun 1912, ketika Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg, menerbitkan paper tentang komodo. Sampai saat ini komodo menjadi daya tarik yang begitu kuat bagi para wisatawan dan peneliti asing maupun lokal. Taman Nasional Komodo terdiri atas tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km². Pada tahun 1991 taman habitat komodo ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara. Untuk yang berminat melalukan observasi atau hanya mengenal komodo pada habitat aslinya, silahkan berkunjung ke Taman Nasional Komodo yang berada di Indonesia bagian timur. 


Oleh : Eds Jr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.

eds graphics & design

eds graphics & design
eds graphics & design advertise banner

EDs daily review