1.
Batu Empedu
Batu ini
terbentuk oleh serpihan kristal yang membatu dan terus membesar pada akhirnya menyumbat
saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara
kolesterol dan senyawa kimia dalam cairan empedu. Selain menimbulkan sumbatan,
batu ini juga dapat menimbulkan infeksi. Kemungkinan timbulnya batu empedu pada
perempuan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, Khususnya pada
perempuan yang pernah hamil, menjalani terapi hormon berdosis tinggi dan
mengonsumsi pil KB.
Gejala
umum penyakit ini hampir mirip dengan gejala penyakit maag. Perbedaanya adalah,
gejala penyakit maag muncul perlahan dan terus semakin menguat, sementara
gejala penyakit batu empedu terjadi tiba-tiba dengan rasa sakit yang hebat dan
dapat menghilang begitu saja. Adapun gejala lainya adalah demam, mual,
muntah-muntah, rasa nyeri pada saat menarik napas dan rasa nyeri pada perut
sebelah kanan terkadang sampai pada tulang belikat juga disertai keluarnya
keringat dingin. Akan tetapi kebanyakan batu empedu tidak menimbulkan gejala
yang buruk. Biasanya gejala ini hanya timbul setelah penderita mengonsumsi
makanan yang berlemak, atau makan pada saat tengah malam.
Untuk
mendiagnosa ada tidaknya batu pada empedu anda, terdapat beberapa cara yang
dapat ditempuh diantaranya dengan pemeriksaan darah, pemeriksaan USG abdomen
serta MSCT (Multi Slkices Computed
Tomography). Pengobatan penyakit ini biasanya dengan cara
mengekstraksi batu empedu (sphincterotomy),
penghancuran batu dengan cara obat-obatan, dan wave lithotripsy, sedangkan pada penderita kronis biasanya
dilakukan pemotongan kandung empedu.
2. Migrain
Migrain adalah gangguan kronis
yang ditandai dengan terjadinya sakit kepala ringan sampai sakit kepala berat.
Penyakit ini berhubungan dengan sitem syaraf otonom. Penyakit ini lebih banyak
terjadi pada wanita dewasa.
Gejala penyakit ini berupa sakit kepala
unilateral (hanya terjadi pada separuh bagian kepala), berdenyut dan
berlangsung antara 2 sampai 72 jam, mual, muntah, dan menjadi sensitif terhadap
cahaya (fotofobia), serta rasa sakit
yang semakin meningkat apabila beraktifitas. Pengobatan biasanya dengan analgesik sederhana seperti asetaminofen dan ibupropen untuk mengatasi sakit kepala, dan antiemetik untuk mengatasi mual.
3. Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome/IBS)
Sindrom iritasi usus adalah adanya iritasi pada usus. Hal ini diakibatkan oleh makanan yang berlemak, gangguan fungsi usus, gangguan sistem syaraf usus dan pola makan yang buruk. Hal ini juga biasanya diperburuk oleh faktor emosional seperti, gelisah, ketakutan dan stres.
Gejala penyakit ini adalah sering kram perut, kembung, sakit perut, diare dan sembelit. Biasanya gejala penyakit ini berbeda antara satu penderita dengan penderita lainya. Ada yang hanya menderita sembelit ada pula yang menderita gejala lainya. Akan tetapi kebanyakan penderita merasakan gejala kram perut dengan atau tanpa disertai pengeluaran tinja. Efek lain dari penyakit ini adalah bersifat psikologis seperti rasa cemas, stress dan depresi, pada penderita perempuan biasanya gejala akan memburuk pada saat menstruasi. Penyakit ini sering dikaitkan dengan infeksi bakteri yang ada pada saluran pencernaan. Penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi kafein, cola, coklat, alkohol, dan mengurangi produk berbahan dasar gandum.
4. Infeksi Saluran Kemih, Kandung Kemih, dan Infeksi Ginjal
Infeksi saluran kemih adalah adanya infeksi bakteri pada saluran kemih dan infeksi kandung kemih (Sistitis) adalah adanya infeksi bakteri pada kandung kemih. Apabila infeksi bakteri mengenai bagian atas disebut infeksi ginjal (pielonefritis). Infeksi ini biasanya disebabkan oleh kuman Escherichia Coli,adapun penyebab lain penyakit ini biasanya karena virus dan jamur. Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan, diperkirakan setengah dari jumlah perempuan kemungkinan pernah mengalami penyakit ini selama hidupnya.
Gejala yang timbul akibat adanya infeksi bakteri pada saluran kemih adalah buang air terasa sakit dan temponya berdekatan atau sering, nyeri diatas tulang kemaluan atau punggung bagian bawah. Sementara gejala yang timbul dari infeksi ginjal biasanya demam, mual, muntah dan nyeri panggul pada bagian samping, terkadang cairan urin mengandung nanah. Pengobatan penyakit infeksi ini biasanya dengan pemberian antibiotik dosis rendah.
5. Darah Tinggi (Hipertensi)
Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis kronis dalam bentuk tekanan darah pada arteri meningkat dan menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya dalam mengalirkan darah pada pembuluh darah. Penyakit ini menjadi faktor utama penyebab stroke, serangan jantung, aneurisma arteri, dan penyakit ginal kronik.
Gejala dari penyakit ini adalah sakit kepala (bagian belakang biasanya terjadi pagi hari), pusing, vertigo, tinitus (telinga berdengung), gangguan penglihatan dan pingsan. Terkadang gejala jarang timbul dan penderita mengetahui mengidap hipertensi setelah melakukan pemeriksaan medis. Pengobatan biasanya dilakukan dengan obat-obatan medis serta memperbaiki pola hidup secara menyeluruh.
6. Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu kondisi medis dimana kepadatan tulang menjadi berkurang danmenurunya kualitas mikro arsitektur tulang. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada perempuan di usia 51-75. Penyebab penyakit ini adalah karena kekurangan estrogen yang merupakan hormon utama pada perempuan, kekurangan kalsium, dapat juga disebabkan karena gagal ginjal, kelainan hormonal, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti katikosteroid dan barbiturat, serta mengonsumsi alkohol dan rokok yang berlebihan.
Gejala penyakit ini adalah kepadatan tulang berkurang, nyeri pada tulang, bentuk tulang menjadi tidak normal, sakit pada tulang punggung, ketegangan otot dan rasa sakit akibat dari perubahan bentuk tulang dan sering terjadi cedera atau patah tulang. Pengobatan penyakit ini adalah dengan mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.
Itulah beberapa jenis penyakit yang harus dikenali dan diwaspadai perempuan. Supaya dapat dilakukan pengobatan sebelum terjangkit dengan skala parah. Sebaiknya lakukan pengecekan kondisi kesehatan secara rutin.
3. Sindrom Iritasi Usus (Irritable Bowel Syndrome/IBS)
Sindrom iritasi usus adalah adanya iritasi pada usus. Hal ini diakibatkan oleh makanan yang berlemak, gangguan fungsi usus, gangguan sistem syaraf usus dan pola makan yang buruk. Hal ini juga biasanya diperburuk oleh faktor emosional seperti, gelisah, ketakutan dan stres.
Gejala penyakit ini adalah sering kram perut, kembung, sakit perut, diare dan sembelit. Biasanya gejala penyakit ini berbeda antara satu penderita dengan penderita lainya. Ada yang hanya menderita sembelit ada pula yang menderita gejala lainya. Akan tetapi kebanyakan penderita merasakan gejala kram perut dengan atau tanpa disertai pengeluaran tinja. Efek lain dari penyakit ini adalah bersifat psikologis seperti rasa cemas, stress dan depresi, pada penderita perempuan biasanya gejala akan memburuk pada saat menstruasi. Penyakit ini sering dikaitkan dengan infeksi bakteri yang ada pada saluran pencernaan. Penyakit ini dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi kafein, cola, coklat, alkohol, dan mengurangi produk berbahan dasar gandum.
4. Infeksi Saluran Kemih, Kandung Kemih, dan Infeksi Ginjal
Infeksi saluran kemih adalah adanya infeksi bakteri pada saluran kemih dan infeksi kandung kemih (Sistitis) adalah adanya infeksi bakteri pada kandung kemih. Apabila infeksi bakteri mengenai bagian atas disebut infeksi ginjal (pielonefritis). Infeksi ini biasanya disebabkan oleh kuman Escherichia Coli,adapun penyebab lain penyakit ini biasanya karena virus dan jamur. Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan, diperkirakan setengah dari jumlah perempuan kemungkinan pernah mengalami penyakit ini selama hidupnya.
Gejala yang timbul akibat adanya infeksi bakteri pada saluran kemih adalah buang air terasa sakit dan temponya berdekatan atau sering, nyeri diatas tulang kemaluan atau punggung bagian bawah. Sementara gejala yang timbul dari infeksi ginjal biasanya demam, mual, muntah dan nyeri panggul pada bagian samping, terkadang cairan urin mengandung nanah. Pengobatan penyakit infeksi ini biasanya dengan pemberian antibiotik dosis rendah.
5. Darah Tinggi (Hipertensi)
Darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis kronis dalam bentuk tekanan darah pada arteri meningkat dan menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya dalam mengalirkan darah pada pembuluh darah. Penyakit ini menjadi faktor utama penyebab stroke, serangan jantung, aneurisma arteri, dan penyakit ginal kronik.
Gejala dari penyakit ini adalah sakit kepala (bagian belakang biasanya terjadi pagi hari), pusing, vertigo, tinitus (telinga berdengung), gangguan penglihatan dan pingsan. Terkadang gejala jarang timbul dan penderita mengetahui mengidap hipertensi setelah melakukan pemeriksaan medis. Pengobatan biasanya dilakukan dengan obat-obatan medis serta memperbaiki pola hidup secara menyeluruh.
6. Osteoporosis
Osteoporosis adalah suatu kondisi medis dimana kepadatan tulang menjadi berkurang danmenurunya kualitas mikro arsitektur tulang. Penyakit ini lebih banyak terjadi pada perempuan di usia 51-75. Penyebab penyakit ini adalah karena kekurangan estrogen yang merupakan hormon utama pada perempuan, kekurangan kalsium, dapat juga disebabkan karena gagal ginjal, kelainan hormonal, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti katikosteroid dan barbiturat, serta mengonsumsi alkohol dan rokok yang berlebihan.
Gejala penyakit ini adalah kepadatan tulang berkurang, nyeri pada tulang, bentuk tulang menjadi tidak normal, sakit pada tulang punggung, ketegangan otot dan rasa sakit akibat dari perubahan bentuk tulang dan sering terjadi cedera atau patah tulang. Pengobatan penyakit ini adalah dengan mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi.
Itulah beberapa jenis penyakit yang harus dikenali dan diwaspadai perempuan. Supaya dapat dilakukan pengobatan sebelum terjangkit dengan skala parah. Sebaiknya lakukan pengecekan kondisi kesehatan secara rutin.
Sumber :
- www.medicinenet.com,
- penyakitbatuempedu.com,
- doktermu.com,
- www.menshealth.co.id,
- www.alodokter.com,
- id.wikipedia.org.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.