Gambar 01. Virus Chikungunya
Chikungunya merupakan salah satu virus yang dapat menjangkiti manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Virus ini singgah didalam tubuh nyamuk tanpa menjangkitinya. Nyamuk dalam hal ini berperan sebagai perantara atau vektor (organisme yang membawa virus didalam tubuhnya tanpa terjangkiti).
Penyebab utama penyakit ini adalah virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, penyakit ini tidak dapat menular langsung dari satu orang ke orang lainnya tanpa mediator. Penyebab dan gejala chikungunya memiliki kesamaan dengan penyakit demam berdarah. Hal ini sering kali menyebabkan kekeliruan dalam mendiagnosis penyakit, sehingga penyakit chikungunya didiagnosa sebagai penyakit demam berdarah.
Pada umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, terkadang terjadi juga pada saat dini dan sore hari. Nyamuk-nyamuk ini biasanya menyerang didalam ruangan, akan tetapi saat berada diluar ruangan tetap akan lebih rentan terserang nyamuk-nyamuk pembawa virus ini.
Virus chikungunya biasanya ditemukan di negara-negara yang beriklim tropis atau daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Pada daerah-daerah tersebut sering kali banyak ditemukan genangan air. Genangan air ini menjadi tempat nyamuk dalam berkembang biak.
Kasus chikungunya telah teridentifikasi di sekitar 40 negara yang sebagian besar berada di Asia dan Asia Tenggara, Afrika Barat dan Timur, serta di sekitar Lautan Hindia. Di Indonesia sendiri, chikungunya pertama kali tercatat mewabah pada tahun 1973, virus tersebut mewabah di Samarinda. Kemudian pada tahun 1982 di Jambi, dan pada tahun 1983 terjadi di Yogyakarta. Pada saat peristiwa tersebut terjadi, pemerintah mengkategorikan wabah chikungunya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.