Jumat, Oktober 06, 2017

Bus masa depan tanpa pengemudi dan dapat berbicara

Gambar 01. Olli Bus dengan Artificial Intelligence (AI)

Besarnya manfaat peranan teknologi bagi pemenuhan kebutuhan manusia dari sebuah perangkat teknologi yang menerapkan Artificial Intelligence (AI) didalamnya telah mendorong kenaikan permintaan perangkat teknologi tersebut dipasaran internasional. Artificial Intelligence (AI) atau biasa disebut kecerdasan buatan merupakan suatu kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang dapat diatur. Sistem seperti ini pada umumnya dianggap sebagai suatu komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin komputer agar dapat melakukan suatu pekerjaan seperti pekerjaan yang dapat dilakukan manusia.

Beberapa perusahaan terus mengembangakan perangkat teknologi ini diantaranya perusahaan teknologi ternama dunia yaitu IBM yang telah menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan produsen mobil independen yang bernama Local Motor dimuali pada awal 2016. Dalam kerjasama ini perusahaan tersebut mencoba untuk melakukan sebuah pengembangan perangkat teknonogi dalam bentuk kendaraan bus shuttle listrik yang diterapkan sistem Artificial Intelligence didalamnya.

Kendaraan yang mereka buat ini dinamai Olli bus, bus ini dirancang untuk mengangkut penumpang di sekitar lingkungan pemukiman dan tempat aktifitas penduduk dengan kondisi jalan yang memiliki kecepatan rata-rata di bawah 35 mil / jam. Bus ini rencananya akan dijual ke beberapa kota, bandara, perusahaan, dan universitas di Amerika Serikat. Bus ini rencananya akan memulai produksi pada musim panas 2018 dan menjadi kendaraan tanpa pengemudi pertama di jalan Amerika Serikat.

Bus ini sepenuhnya tidak menggunakan awak manusia, sedangkan untuk pengontrol sistem kendalinya IBM dan Local Motor menerapkan perangkat teknologi yang disebut teknologi AI-powered bertenaga IBM untuk berkomunikasi dengan penumpangnya melalui suara dan teks yang ditampilkan pada iPad. Olli bus memiliki sistem navigasi menggunakan radar, lidar, dan kamera optik dari sebuah perusahaan bernama Meridian Autonomous. Meridian Autonomous terlebih dahulu membangun peta 3-D dengan tingkat keakuratan menurut South Motors adalah sampai setengah inci. Kemudian dalam praktek pengoperasiannya seorang operator armada manusia menentukan terlebih rute yang akan dilalui bus. Sedangkan selama didalam perjalanan bus akan mendeteksi berbagai keadaan darurat melalui berbagai alat sensor yang terdapat didalam bus, alat sensor akan memberikan signal kepada sistem navigasi dan kemudian sistem navigasi membuat bus berhenti serta memberitahukan apa yang didapatnya melalui sensor kepada pengawas atau operator manusia dari jarak jauh. Selama dalam perjalanan juga sistem yang terdapat didalam bus ini akan secara mandiri mendaftar berbagai macam masalah yang mungkin terjadi. Gina O'Connell, general manager yang memimpin proyek tersebut mengatakan kepada www.technologyreview.com "Jika seorang penumpang memiliki masalah medis atau ada masalah keamanan, Olli akan memanggil pihak berwenang atau pergi ke rumah sakit atau kantor polisi".

Pada saat ini IBM dan Local Motors masih menguji hasil dari penerapan teknologi AI tersebut, dalam beberapa waktu ke depan mereka juga berencana terus menyempurnakan produk mereka dengan menambahkan beberapa fitur. Untuk pengembangan ke depan Drew LaHart, direktur program untuk divisi aksesibilitas IBM mengatakan bahwa, ”Olli dapat mengarahkan penumpang tuna netra ke tempat kosong dengan menggunakan penglihatan mesin untuk mengidentifikasi titik terbuka, dan isyarat audio dan aplikasi mobile untuk mengarahkan penumpang. Bus ini juga mampu membimbing penumpang melalui umpan balik haptic type khusus yang menggunakan ultrasound untuk memproyeksikan sensasi melalui udara. Sejumlah sensor haptic juga dirancang untuk diterapkan ke dalam setiap tempat duduk sehinga pada saat penumpang berjalan menyusuri lorong mereka akan merasakan getaran di tangan atau lengan mereka untuk mengingatkan mereka bahwa mereka berada di tempat duduk yang kosong”.

Sedangkan untuk penderita disabilitas mereka berencana akan merapkan beberapa-beberapa fitur misalnya bus dapat menggunakan visi mesin untuk membaca dan berbicara bahasa isyarat melalui layar onboard atau smartphone penumpang. Penglihatan mesin juga bisa memungkinkan bus mengenali penumpang di halte yang mana yang merupakan pejalan kaki dan mana yang menggunakan kursi roda. Bus kemudian akan mengaktifkan sistem berjalan otomatis yang didalamnya terdapat fitur-fitur untuk membantu mereka naik dan kemudian memasang peralatan yang akan mengamankan perangkat bantu mereka, misalnya mengunci kursi roda pada tempatnya. Selain terdapat sistem berjalan otomatis juga terdapat sistem berhenti otomatis yang fitur-fiturnya menggabungkan penglihatan dan sensor mesin untuk mendeteksi pada saat penumpang meninggalkan barang bawaan di bawah tempat duduk mereka dan memberikan peringatan sehingga barang yang tertinggal tersebut dapat diambil.

Dengan pesat dan terus berkembangnya kemampuan manusia dalam menerapkan teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan kedalam sebuah kendaraan seperti apa yang di bahas diatas, maka dapat dapat dibayangkan beberapa dekade kedepan beberapa profesi manusia terkait kendaraan seperti pengemudi dan awak kendaraan lainya dapat tergantikan oleh mesin. Lalu pertanyaanya bagaimana dengan nasib para awak kendaraan dalam mencari biaya untuk penghidupanya, mungkin sudah saatnya dari sekarang semua orang harus mulai membiasakan diri mengenali dan menggunakan teknologi terbarukan supaya dapat tetap mencari celah untuk mendapatkan sebuah profesi yang dapat menjadi sumber pemasukan keuangan untuk menutupi biaya kehidupan. 

Sumber :
Oleh : Eds Jr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.

eds graphics & design

eds graphics & design
eds graphics & design advertise banner

EDs daily review