Jumat, Oktober 06, 2017

Mengenang Tsunami Aceh 26 Desember 2004


Gambar 01. Tsunami Aceh 2004 
Gempa yang terjadi pada jam 07:58:53 wib tanggal 26 desember 2004 dengan kekuatan gempa sebesar 9,3 Skala Richter pada titik episentrum di lepas pesisir barat Sumatera, Indonesia, tepatnya di bujur 3.316 LU dan 95.854 BT atau kurang lebih 160 kilometer sebelah barat Aceh pada kedalaman 30 kilometer telah menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang besar serta meluluh lantahkan berbagai kota di tepi pantai di Indonesia maupun manca negara yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.

Gempa tersebut merupakan gempa yang memiliki kekuatan terbesar kedua yang pernah tercatat dalam seismograf. Selain tercatat sebagai gempa dengan kekuatan terbesar ke dua, gempa bumi ini juga tercatat sebagai gempa bumi dengan bidang patahan terpanjang yang pernah di catat manusia dengan panjang patahan sepanjang ± 1600 Kilometer mulai dari epicenter gempa yang berada dekat Pulau Simeuleu sampai kepulauan Andanan.

Gempa ini merupakan sebuah gempa yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng bumi pada zona subduksi antara lempeng Indo – Australia. Lempeng ini merupakan nama untuk dua lempeng tektonik yang termasuk benua Australia yang memanjang sampai anak benua India dengan samudera yang mengelilinginya. Kedua lempeng tersebut memiliki pergerakan sendiri-sendiri. Dahulunya daratan India dan daratan Australia disatukan dalam super continent, sebelum akhirnya terputus akibat rifting. Rifting itu sendiri merupakan sebuah proses di mana kerak benua diperpanjang atau mengalami pemekaran dan menipis membentuk cekungan sedimen perpanjangan atau dapat juga membentuk kawanan tanggul. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya segmentasi pada lempeng Indo – Australia dimana pada satu bagian merupakan kerak samudera dan dibagian satunya merupakan kerak benua. Kerak samudera tersebut mengarah langsung ke Indonesia. Karena itu Indonesia menjadi rawan gempa dan tsunami.

Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang yaitu Tsu berarti pelabuhan dan Nami memiliki arti gelombang. Jika dilihat dari kejadian dan asal-muasalnya maka tsunami yang kita kenal dapat di artikan sebagai perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan dasar laut tersebut dapat disebabkan berbagai macam hal antara lain gempa bumi bawah laut, letusan gunung bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor dari angkasa ke laut. Gelombang tsunami di laut dalam dapat merambat dengan kecepatan 500 – 1000 km/jam. Sedangkan untuk ketinggian gelombang hanya sekitar 1 meter. Karena gelombang tsunami terjadi di bawah permukaan laut dalam maka cenderung tidak terasa di permukaan, baru ketika mendekati pantai ketinggian geleombang dapat terbentuk. Gelombang tsunami dapat masuk hingga puluhan kilo meter.

Tsunami yang terjadi di Aceh tercatat mencapai ketinggian dengan puncak tertingginya mencapai ± 30 m atau sekitar 98 kaki dengan memakan korban lebih dari 173.741 orang korban tewas dan 394.539 luka-luka. Ini merupakan salah satu bencana alam paling mematikan sepanjang sejarah. Indonesia adalah negara yang terkena dampak paling besar, diikuti Sri Lanka, India, dan Thailand. Kedahsyatan bencana tersebut terlihat dari gempa terbesar ketiga yang pernah tercatat dalam seismograf memiliki durasi terlama sepanjang sejarah sekitar 8,3 sampai 10 menit ini juga mengakibatkan seluruh planet Bumi bergetar 1 cm dan menciptakan beberapa gempa lainnya sampai wilayah Alaska.

Diperkirakan gempa dan tsunami 2004 ini telah mengakibatkan luapan energi dipermukaan bumi sebesar 1,1×1017 joule atau 26 megaton TNT. Energi ini setara dengan 1.500 bom atom Hiroshima, tetapi sedikit lebih kecil daripada Tsar Bomba, senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan. Sepuluh tahun telah berlalu sejak terjadinya bencana besar tersebut, kini sejumlah kawasan Aceh yang terkena dampak telah pulih. Bangunan pemerintah dan perumahan kembali dibangun. Aktivitas warga kembali normal. Adanya sistem peringatan dini tsunami German Indonesian Tsunami Early Warning System (GITEWS), diharapkan dapat mengantisipasi bencana serupa di masa yang akan datang.

Sumber :

1.    www.academia.edu "Mengenang Tsunami Aceh 26 Desember 2004"

2.    id.wikipedia.org "Lempeng Indo-Australia"

3.    www.lintasains.com "menenal teori pangea super continent"

4.    jembatan4.blogspot.com "rifting"

5.    id.wikipedia.org "Tsunami"

6.    www.bimbingan.org "jumlah korban tsunami di aceh"

7.    galleryaceh.blogspot.com "foto tsunami aceh 2004"


Oleh : Eds Jr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.

eds graphics & design

eds graphics & design
eds graphics & design advertise banner

EDs daily review