Jumat, Oktober 06, 2017

Jalan Malioboro Yogyakarta


Suasana perbelanjaan dan hiruk pikuk malioboro
Jalan Malioboro merupakan sebuah jalan di Kota Yogyakarta yang membentang sepanjang 2,5 kilometer dari Tugu sampai kantor Pos Yogyakarta, jalan ini juga disebut sebagai poros garis imajiner yang menghubungkan antara Pantai Parangtritis, Keraton Yogyakarta dan Gunung Merapi. Jalan ini dulunya hanyalah sebuah jalanan sepi biasa yang digunakan oleh warga yang ingin berkunjung ke Keraton, Benteng Vredeburg ataupun Pasar Beringharjo. 
Sejarah penamaan Jalan Maliboro ini sendiri terdapat dua versi yaitu, yang pertama diambil dari bahasa sansekerta yang berarti karangan bunga dan yang ke dua yaitu dari nama bangsawan Inggris yaitu Mr. Marlborough yang tinggal di Yogyakarta pada tahun 1881-1886. Dikawasan dekat kawasan ini terdapat beberapa objek bersejarah antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu,  Gedung Agung,  Pasar Beringharjo,  Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
 Jalan Malioboro dini hari, Jogjakarta
Pada saat ini jalan Malioboro dijadikan sebagai salah satu objek destinasi wisata belanja menarik (semacam pusat perbelanjaan) berbagai macam souvenir khas Jogja mulai dari batik, kaos, sandal, blangkon sampai makanan khas yaitu Bakpia Pathok dan Yangko. Di tempat ini juga terdapat deretan pedagang kuliner yang menawarkan berbagai macam menu pada malam hari yang membuat semakin betah disana menikmati suasana malam hari dan berbagai macam hidangan kuliner sambil disertai hiburan alunan suara merdu musisi jalanan Yogyakarta yang sesekali lewat. Di beberapa titik terdapat pengamen angklung yang menyuguhkan hiburan musik angklung beserta penarinya yang membuat semakin lengkap keunikan Jalan Malioboro.

Selain itu di sepanjang jalan Malioboro ini juga terdapat deretan becak dan delman khas Yogyakarta dengan crew menggunakan pakaian adat lengkap khas masyarakat Yogyakarta yang siap mengantarkan para wisatawan berkeliling menikmati suasana Malioboro dengan tarif yang relatif terjangkau. Dengan berkeliling menggunakan becak atau delman apalagi pada malam hari para wisatawan akan dapat menikmati suasana damai dan sejuk khas nusantara yang semakin terasa meskipun di tengah keriuhan dari banyaknya wisatawan. 


Oleh : Eds Jr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.

eds graphics & design

eds graphics & design
eds graphics & design advertise banner

EDs daily review