Sabtu, April 14, 2018

Wisata adat dan budaya di Danau Toba



Selain merupakan sebuah objek wisata yang memiliki panorama keindahan alam yang sangat eksotis luar biasa berupa hamparan air danau yang berwarna biru, udara yang sejuk serta pemandangan pantai berbatu dan berdinding bukit. Danau Toba juga memiliki suguhan wisata lain yang tak kalah menarik berupa keunikan legenda yang terdapat pada kepercayaan adat istiadat masyarakat, bangunan dan kesenian tradisional serta beberapa situs peninggalan Suku Batak.

Suku Batak itu sendiri merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia yang mendiami wilayah utara Sumatera. Terdiri dari Toba, Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, dan Mandailing. Agama yang di anut Suku Batak pada umumnya agama Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Islam. Akan tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tradisi leluhur mereka sampai saat ini yakni tradisi Malim dan juga animisme. Kepercayaan dan tradisi kuno, adat istiadat dan ritual Suku Batak masih dapat dijumpai pada saat ini khususnya di desa-desa adat.

Untuk mengenal lebih dalam keunikan adat istiadat, budaya dan situs peninggalan Suku Batak di daerah wisata Danau Toba, sebaiknya wisatawan mengunjungi spot spot wisata terkait tersebut selama berkunjung ke Danau Toba. Spot tersebut antara lain, berupa kampung adat, bangunan tradisional, situs peninggalan dan situs legenda. Beberapa spot tersebut antara lain :
Kampung Adat Huta Siallagan, Ambarita
Terletak di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, merupakan sebuah kampung adat batak kuno. Dikelilingi tembok dari batu yang tersusun rapi setinggi 1,5 - 2 meter. Terdapat rumah-rumah adat batak yang masih berdiri kokoh sejak ratusan tahun lalu. Pada gerbang masuk kampung terdapat sebuah patung yang disebut Pangulubalang yang dipercaya penduduk setempat sebagai penjaga kampung. Perkampungan ini dibangun pada masa raja huta pertama yaitu Raja Laga Siallagan. Terdapat banyak situs peninggalan dan benda-benda kuno jaman dulu yang masih terawat dengan baik. Beberapa situs itu antara lain batu persidangan, yaitu berupa beberapa kursi terbuat dari batu yang menggambarkan seperti tempat persidangan lengkap dengan batu tempat eksekusinya.
Desa wisata kerajinan Ulos Lumban Suhi Suhi Toruan
Terletak di desa Lumban Suhi Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Desa ini terkenal sebagai pusat kerajinan kain tenun ulos yang biasa dekenakan oleh masyarakat batak pada beberapa acara adat misalnya pernikahan, pemakaman dan pesta marga. Kain tenun ulos dari desa ini memiliki corak khas tersendiri dalam setiap motifnya seperti motif Sadum, motif Sibolang, motif Bintang Maratur, motif Jugia, motif Lobu-Lobu, motif Suri Suri Ganjang, motif Runjat, motif Jungkit, motif Ragidup, motif Ragihotang dan lainnya. Kain tenun ulos ini dikerjakan sendiri oleh kaum perempuan penduduk setempat dengan tangan maupun alat tenun. Kain tenun ulos dari desa Lumban Suhi-suhi Toruan ini sudah terkenal sampai mancanegara dan seringkali diikut sertakan dalam promosi pada pameran pameran di mancanegara. Desa ini dapat di tempuh dari Pangururan melalui jalan darat dengan lama perjalanan sekitar 40 menit.
Makam Raja Sidabutar
Makam ini merupakan peninggalan jaman megalitikum dan telah berusia sekitar 450 tahun. Makam ini berbeda dari makam pada umumnya, jika biasanya peti mati berada di bawah permukaan tanah,  makam Raja Sidabutar terletak di atas permukaan tanah dan tersusun dengan bebatuan bersama dengan ukiran gambar. Terdapat ukiran gambar kepala besar dan ukiran gambar yang lebih kecil sebagai simbol dari sang raja dan permaisuri dari Raja Sidabutar, Boru Damanik. Di atas makam terbentang selendang di atasnya. Menurut cerita penduduk setempat, pembuatan makam dipersiapkan langsung oleh raja sendiri semasa hidupnya dengan memanggil tukang pahat yang tinggal di pulau samosir. Akses menuju lokasi Makam Raja Sidabutar ini menyebrang ke pulau samosir dengan menggunakan kapal Feri dan menuju Desa Tomok.
Wisata budaya boneka Sigale-gale
Merupakan boneka kayu yang menurut cerita turun temurun penduduk setempat dibuat untuk membahagiakan seorang raja dari salah satu kerajaan di Pulau Samosir yaitu Raja Rahat yang memiliki seorang putra bernama Raja Manggale. Wisata budaya boneka Sigale-gale dapat disaksikan dengan mengunjungi Desa Tomok.
Museum Simanindo & Hutabolon
Merupakan tempat peninggalan dari Raja Sidahuruk dan mulai dioperasikan sebagai museum sejak 1969. Pada halaman utama ada jalanan berbatu yang sudah ada sejak zaman dulu, jalan ini menuju lapangan dan beberapa rumah adat khas Batak yang berdiri disana beserta deretan tempat duduk batu berbentuk setengah lingkaran. Museum ini selain menyuguhkan benda benda peninggalan juga menyuguhkan pertunjukan seni budaya seperti tari khas Batak, pertunjukan kisah cerita (dongeng) dan seni musik tradisional,. Lokasi ini dapat di akses dari Pangururan dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. 
Pusuk Buhit bukit legenda
Merupakan perbukitan yang dipercaya penduduk setempat sebagai sebuah tempat dimana orang batak berasal. Menurut kepercayaan penduduk Batak, dahulu Siraja Batak diturunkan langsung di Pusuk Buhit. Kemudian Siraja Batak membangun perkampungan di salah satu lembah yang bernama Sianjur Mula-mula Sianjur Mula Tompa. Lokasi perkampungan pertama ini masih dapat dikunjungi sampai saat ini. Letak perkampungan itu berada di garis lingkar Pusuk Buhit di lembah Sagala dan Limbong Mulana. Lokasi ini dapat diakses melalui perjalanan darat menuju Pusuk Buhit dari dua arah. Satu dari arah dataran tinggi Tele dan dari Tomok (bagian Timur).
Batu Gantung, batu legenda
Merupakan situs legenda yang berupa tebing bukit bebatuan yang di tebingnya terdapat batu berbentuk orang bergantung, menurut kepercayaan batu ini merupakan seorang gadis yang bunuh diri karena tidak mau dijodohkan lalu kabur dan bunuh diri dengan cara melompat ke dasar tebing tetapi malah terjepit dibebatuan. Lokasi Batu Gantung ini berada terletak pada sebuah tebing yang hanya dapat dikunjungi menggunakan perahu melalui perairan Danau Toba.
Istana Sisingamangaraja
Berukuran luas sekitar 100 m x 100 m, terdapat tiga buah rumah yang disebut dengan rumah bolo, sopo parsaktian dan sopo bolon di dalam istana. Terdapat makam Sisingamangaraja ke-IX dan ke-XI didalam lokasi dan pada kompleks ini banyak terdapat berbagai bangunan-bangunan peninggalan sejarah berupa tempat pemujaan dan lain-lain. Disebelah kiri pintu masuk istana terdapat Batu Siungkap-ungkapon atau batu panungkunan boni, menurut cerita dari masyarakat setempat, bahwa batu itu digunakan sebagai tempat penyembahan untuk hasil panen pertanian yang melimpah. Lokasi Istana Sisingamangaraja di Desa Bakkara yang memiliki panorama pemandangan alam sangat indah.
Museum Batak Tomok
Merupakan tempat pengenalan kebudayaan, sejarah dan perjalanan suku Batak juga tempat untuk menyimpan benda-benda peninggalan kebudayaan dari Suku Batak jaman dahulu seperti senjata, pakaian adat, dan alat rumah tangga orang batak kuno. Desain bangunan Museum Batak ini dibangun menyerupai bentuk bangunan dari rumah tradisional adat batak dengan ornamen khas yang unik dan berwarna merah putih dan hitam yang merupakan simbol spiritual suku Batak. Museum ini memiliki fasilitas berupa laboratorium, ruang CCTV, ruang pelayanan, ruang utilitas, ruang pamer indoor tetap, ruang pamer temporer, ruang pamer benda khusus, ruang audio visual, ruang edukasi, mini cafe dan viewing pack. Lokasi museum ini terletak di daerah Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Itulah ulasan singkat mengenai objek wisata adat dan situs peninggalan yang ada di kawasan wisata Danau Toba. 

Sumber :

Editor : Eds Jr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.

eds graphics & design

eds graphics & design
eds graphics & design advertise banner

EDs daily review