Taman Nasional Komodo
Merupakan sebuah kawasan prioritas
konservasi global yang terletak pada wilayah Wallacea Indonesia tepatnya di
pusat kepulauan Indonesia, antara pulau Sumbawa dan Flores atau perbatasan
anatara provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Nusa Tenggara Barat. Didirikan pada
tahun 1980 dengan tujuan untuk melestarikan komodo (Varanus komodoensis) beserta habitatnya. Komodo merupakan hewan
jenis kadal terbesar di bumi, Komodo dewasa dapat tumbuh mencapai ukuran
panjang tiga meter dengan berat mencapai 140 kilogram, Komodo telah hidup di
Kepulauan Sunda Kecil Indonesia selama jutaan tahun.
Taman Nasional Komodo dikelola
oleh pemerintah pusat Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan
dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan. Dalam menjaga kelestarian keaneka
ragaman hayati yang ada di wilayah kawasan Taman Nasional Komodo maka pihak
pengelola Balai Taman Nasional Komodo menjalin berbagai kerjasama dengan
berbagai pihak. Tujuannya adalah untuk melindungi kelangsungan hidup keanekaragaman
hayati yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo baik yang terdapat di perairan
maupun yang terdapat di daratan. Pengelola juga melakukan pengembangbiakan maupun
pembibitan berbagai jenis ikan komersial untuk pengisian kembali pada daerah-daerah
penangkapan ikan di sekitarnya.
Penelitian dan studi tentang
fitur biologis dari taman ini juga dipromosikan dan didukung oleh otoritas
manajemen untuk melindungi seluruh keanekaragaman hayati baik yang terdapat pada
kawasan berupa daratan maupun yang terdapat pada kawasan perairannya. Karena
keduanya merupakan indikasi penting biologis bagi dunia maka kemudian pada
tahun 1986, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia dan
Cagar Biosfer Manusia oleh UNESCO. Selain itu Kawasan Komodo National Park juga
karena keunikanya diresmikan menjadi salah satu dari 7 keajaiban alam di dunia
pada 13 September 2013 oleh New7Wonders of Nature.
Aneka satwa darat
Kawasan Taman Nasional Komodo meliputi
tiga kepulauan besar yaitu Pualu Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar, serta
sejumlah pulau kecil dengan total luas kawasan perairan dan daratan 1817 km.
Selain habitat bagi komodo, Taman Nasional Komodo juga merupakan habitat dan
tempat perlindungan bagi banyak spesies terestrial lainnya seperti burung gosok
oranye, tikus endemik, dan rusa Timor. Sedangkan untuk kawasan perairannya
Taman Nasional Komodo ini termasuk kedalam salah satu lingkungan perairan
terkaya keaneka ragaman hayatinya. Didalamnya terdapat terumbu karang, bakau,
padang lamun, gunung laut, dan teluk yang merupakan habitat bagi lebih dari
1.000 spesies ikan, sekitar 260 spesies karang pembentuk terumbu, dan 70
spesies spons, dugong, hiu, pari manta dan setidaknya 14 spesies ikan paus,
lumba-lumba, juga penyu.
Aneka satwa perairan laut
Pulau Komodo adalah bagian dari
rantai kepulauan Sunda Kecil dan merupakan pulau utama terbesar yang terdapat
di kawasan taman nasional komodo. Pulau Komodo memiliki luas kawasan permukaan daratan
mencapai 390 kilometer persegi dengan jumlah populasi manusia lebih dari dua
ribu jiwa. Penduduk asli Pulau Komodo adalah orang-orang suku Ata Modo dan pada
perkembangannya bercampur baur dengan pendatang dari daerah lain seperti suku
Bugis Sulawesi. Penduduk Pulau Komodo mayoritas menganut agama Islam, ada juga
penganut agama Kristen dan Hindu. Penduduk Pulau Komodo sebagian besar
berprofesi sebagai nelayan.
Daerah wisata utama di pulau
Komodo adalah Loh Liang, menyuguhkan habitat alami dari Komodo dan satwa lainnya
seperti rusa, babi hutan dan berbagai jenis burung. Bukit Sulfur yang menyuguhkan hamparan pemandangan
yang indah. Terdapat juga kawasan menarik perairan untuk diving dan snorkeling yaitu
sekitar pulau komodo, Padar dan Rinca yang memiliki keaneka ragaman hayati bawah
laut dengan beragam spesies ikan, terumbu karang, lumba-lumba, paus dan juga
penyu. Akses menuju Pulau Komodo dari Jakarta terdapat dua opsi penerbangan
yaitu dengan penerbangan langsung menuju Bandara Komodo Labuan Bajo atau
transit terlebih dahulu melalui Denpasar Bali. Dari Bandara Komodo perjalanan
dapat dilanjutkan menuju Kampung Ujung yang berjarak sekitar ± 3
Km dapat di tempuh dengan ojek motor atau dengan taxi.
Memiliki luas daratan
yang lebih kecil dibanding Pulau Komodo. Pulau Rinca juga memiliki landscape
yang indah berupa padang savana yang sangat luas menghampar sampai ke atas
bukit. Terlihat gersang namun itulah yang jadi pemandangan yang menarik di
Pulau ini. Pulau ini merupakan habitat asli Komodo dan di huni oleh sekitar
lebih dari 1500 ekor komodo, sehingga di pulau ini lebih mudah dapat ditemui
Komodo. Komodo di Pulau ini memiliki karakter lebih agresif di banding dengan
Komodo di tempat lain, Hal ini terjadi karena lingkungan geografis di Pulau ini
yang sangat panas. Di pulau ini juga terdapat babi liar, kerbau juga burung. Penduduk pulau Rinca memiliki kesamaan dengan
penduduk Pulau Komodo, mereka terbiasa berdampingan dengan Komodo. Pulau Rinca
dapat di akses melalui gerbang wisata di Loh Buaya. Dari Labuan Bajo menuju dermaga
Loh Buaya dapat di tempuh dengan menggunakan kapal sewaan dengan lama perjalanan
selama 2 jam.
Menjadi destinasi
utama di Taman Nasional Komodo karena keindahan landscape yang dimilikinya. Pulau
Padar tidak dihuni Komodo karena telah terputusnya mata rantai makanan. Daya
tarik utama dari Pulau Padar adalah pemandangan lansekap dari bukitnya yang
begitu menawan. Keindahan pulau ini dapat dinikmati secara sempurna dari atas
bukit yang ada di pulau itu. Perjalanan menuju puncak bukit dapat ditempuh
dengan berjalan kaki sekitar 30 menit – 1 jam perjalanan. Akses masuk Pulau Padar
dari Labuan Bajo dapat di tempuh dengan menggunakan kapal atau speed boat sewaan
dengan lama perjalanan selama 30 menit – 1 jam. Selain tempat diatas, beberapa
lokasi lain yang juga menarik untuk dikunjungi di kawasan taman nasional komodo
dan sekitarnya seperti Pulau Kelor, Gili Laba, Pulau Kalong, Pulau Kanawa, dan
lain-lain.
Sumber :
Oleh : Eds Jr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.