Keindahan alam Raja Ampat
Raja Ampat merupakan suatu
kawasan obek wisata bahari menarik yang berupa rangkaian empat gugusan kepulauan
yang berdekatan dengan bagian Kepala Burung (Vogelkoop)
Pulau Papua. Raja Ampat memiliki panorama keindahan alam penuh pesona nan
eksotis baik wilayah perairan bawah lautnya yang memiliki kekayaan keragaman
hayati yang sangat lengkap dengan wilayah pinggirannya berupa pantai-pantai
berpasir putih yang sangat indah, juga wilayah daratannya masih dipenuhi dengan
hutan lebat alami yang dihuni oleh berbagai macam flora-fauna unik endemik
seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung
kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek. Keunikan adat
istiadat pnduduknya juga Keramahan dan kehangatan mereka dalam menyambut tamu
atau wisatawan juga menjadi suatu hal menarik yang menambah nilai lebih bagi
kawasan objek wisata Raja Ampat sebagai kawasan objek wisata terbaik untuk
dikunjungi pada saat ini.
Keindahan satwa Raja Ampat
Kawasan Raja Ampat adalah sebuah gugusan
kepulauan yang terdiri dari ± 1.500 pulau-pulau kecil yang
berdekatan di sekitaran empat pulau terbesarnya yang diberi nama Pulau Waigeo,
Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta. Area kawasan yang termasuk
kedalam kawasan Raja Ampat lumayan besar, meliputi ± 9,8 juta hektar tanah daratan
dan perairan laut yang merupakan rumah bagi ± 540 jenis karang, ± 1.000
jenis ikan karang dan ± 700 jenis moluska. Kondisi keragaman aneka hayati bawah
lautnya ini menjadikan kawasan perairan Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup
paling beragam untuk terumbu karang dunia dan biota bawah laut. Menurut sebuah laporan
yang dikembangkan oleh The Nature Conservancy and Conservation International,
sekitar 75% spesies dunia tinggal di sini. Kondisi tersebut menjadikan kawasan perairan
bawah laut Raja Ampat sebagai area spot diving dan snorkeling terbaik pada saat
ini yang ada di Indonesia.
Keaneka ragaman hayati bawah laut Raja Ampat
Sebagai kawasan perairan dengan
keaneka ragaman hayati laut paling lengkap dalam suatu kawasan, maka dibutuhkan
upaya-upaya dalam memelihara dan menjaganya baik oleh pemerintah Indonesia sendiri
maupaun oleh pihak atau organisasi lain. Terdapat dua lembaga internasional
yang samapai saat ini masih fokus terhadap kelestarian sumber daya alam Raja
Ampat, yaitu CI (Conservation International) dan TNC (The Nature Conservancy).
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan laut sekitar Waigeo Selatan, yang
meliputi pulau-pulau kecil seperti Gam, Mansuar, kelompok Yeben dan kelompok
Batang Pele, telah disahkan sebagai Suaka Margasatwa Laut. Menurut SK Menhut
No. 81/KptsII/1993, luas wilayah ini mencapai 60.000 hektare. Selain itu,
beberapa kawasan laut lainnya telah diusulkan untuk menjadi kawasan konservasi.
Masing-masing adalah Suaka Margasatwa Laut Pulau Misool Selatan, laut Pulau
Kofiau, laut Pulau Asia, laut Pulau Sayang dan laut Pulau Ayau.
Kesenian tradisional Raja Ampat
Selain pesona eksotis dari wisata
alamnya, kawasan Raja Ampat juga memiliki keunikan lain yaitu keunikan
penduduknya. Asal mula penduduk Raja Ampat menurut mitos dalam kepercayaan
penduduk setempat yang berlangsung secara turun temurun adalah bahwa penduduk setempat
berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di
antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing
menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat.
Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan
sebuah batu. Sementara dalam perjalanan sejarahnya, wilayah Raja Ampat telah
lama dihuni oleh masyarakat bangsawan yang menerapkan sistem adat Maluku. Semenjak
berdirinya lima kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian wilayah
yang di klaim masuk kedalam wilayah Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan
Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian wilayah yang di
klaim masuk kedalam wilayah Hindia Belanda.
Aktifitas keseharian penduduk Raja Ampat
Penduduk Kepulauan Raja Ampat pada
umumnya bekerja sebagai nelayan tradisional yang menghuni kampung-kampung kecil
di kepulauan yang berbeda. Penduduk disini terkenal dengan keramahan dan
kehangatannya dalam menyambut tamu atau wisatawan yang berkunjung ke sana. Penduduk
disini juga terkenal dengan toleransinya, mereka adalah pemeluk agama Islam dan
agama Kristen, perbedaan agama bagi penduduk disini adalah hal yang biasa dalam
kehidupan mereka, disini juga seringkali terdapat keunikan dimana di dalam satu
keluarga atau marga terdapat anggota yang memeluk salah satu dari dua agama
tersebut. Kesadaran untuk saling menghormati dan toleransi yang mereka terapkan
ini menjadikan penduduk Raja Ampat tetap rukun sampai saat ini walaupun berbeda
keyakinan.
Kawasan Raja Ampat Secara
administratif termasuk kedalam wilayah yang ada di Kabupaten Raja Ampat,
Provinsi Papua Barat, Indonesia. Untuk dapat merasakan langsung pengalaman baru
dalam berwisata bahari di kawasan objek wisata Raja Ampat pada saat ini
tidaklah terlalu sulit karena sudah ada maskapai
penerbangan dari Jakarta atau Bali ke Sorong via Makassar atau Ambon dan Manado
yang dapat ditempuh dengan waktu selama ± 6 jam penerbangan. Sesampainya di Sorong
wisatawan dapat memilih dua pilihan untuk dapat sampai ke kawasan Raja Ampat
yaitu dengan menggunakan jalur perairan laut menggunakan perahu atau dengan
pesawat mini yang tersedia disana. Wisatawan dapat menikmati liburan di Raja
Ampat hanya dengan cara menjelajahi Raja Ampat menggunakan perahu pinisi atau
tinggal untuk beberapa waktu di resort Raja Ampat Dive Lodge yang terdapat di
kawasan objek wisata Raja Ampat.
Sumber :
- id.wikipedia.org "Kepulauan Raja Ampat"
- www.indonesia.travel "raja ampat"
- travel.kompas.com "berapa biaya wisata ke raja ampat ala backpacker ini perhitungannya"
- www.rappler.com "179260 pulau kecil raja ampat rekomendasi"
Oleh : Eds Jr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah secara bijak dan bersifat positif juga memberikan perbaikan.