Pulau Nias merupakan sebuah daerah
kepulauan yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, memiliki luas wilayah
5.625 km² dan termasuk ke dalam wilayah Provinsi Sumatera Utara. Pulau ini
merupakan pulau terbesar dan paling maju di antara jejeran pulau-pulau lebih
kecil di kawasan tersebut. Memiliki panorama keindahan alam pantai yang
menakjubkan di berbagai spot wisatanya seperti Pantai Sorake, Pantai Lagundri,
Pantai Pasir Berbisik, Pantai Toyolawa yang cocok untuk berbagai aktifitas
wisata seperti menikmati keindahan panorama pantai, berselancar (surfing),
menyelam (diving dan snorkeling) juga berenang atau aktifitas wisata pantai lainya.
Jumlah penduduk hampir sekitar
900.000 jiwa, agama yang di anut penduduk adalah mayoritas Kristen Protestan yakni
sekitar 90%, sisanya beragama Katolik, Islam, dan Budha. Penduduk asli Pulau Nias
merupakan suku Nias (Ono Niha) yang masih mempertahankan budaya megalitik. Hal
ini menjadikan tradisi adat dan budayanya unik dan khas. Terdapat rumah
tradisional, museum dan fahombo (lompat batu).
Ada beberapa spot wisata andalan Pulau
Nias yang wajib untuk dikunjungi wisatawan karena pesona keindahan dan keunikan tradisinya.
Spot-spot tersebut antara lain :
Pantai Pink Gawu Soyo
Merupakan pantai yang memiliki
keunikan tersendiri yakni pasir pantainya yang berwarna pink seperti pantai
pink yang ada di Pulau Komodo. Dalam bahasa Nias, Gawu Soyo mempunyai arti
Pantai Pasir Merah. Menurut cerita masyarakat setempat warna pink pada pasir di
pantai ini berasal dari sebuah kejadian pertumpahan darah pada jaman dahulu
kala. Pantai Pink Gawu Soyo berada di Desa Ombolata, kecamatan Afulu, kabupaten
Nias Utara.
Pantai sorake
Pantai ini terdiri dari hamparan
batu karang yang bertebaran, tidak memiliki pasir yang menghampar seperti
pantai pada umumnya. Memiliki ombak yang cukup besar dengan ketinggian ombak
dapat mencapai 10 - 12 meter dan cenderung stabil temponya sehingga cocok untuk
berselancar. Mulai terkenal keseluruh dunia setelah ada event bergengsi Open
Surfing Contest 2017. Menjadi tempat favorit untuk selancar (surfing) sangat
ramai dikunjungi wisatawan khususnya pada bulan juni-juli. Sudah terdapat
fasilitas utnuk wisatawan di sekitar pantai seperti penginapan dan hotel.
Lokasi ini dapat di akses dari luar Pulau Nias menuju dermaga kapal Gunung
Sitoli melalui jalur laut dengan jarak tempuh ± 85 mil, lama perjalanan ± 12
jam dengan mengunakan kapal feri dari Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Pantai Lagundri
Terletak di kecamatan Teluk
Dalam, kabupaten Nias Selatan, provinsi Sumatera Utara. Tidak terlalu jauh dari
Pantai Sorake yakni hanya 2 km dan dari pusat kota Teluk Dalam berjarak sekitar
12 km. Memiliki panorama keindahan alam yang sangat eksotis dengan hamparan
pasir putih yang terbentang luas. Merupakan salah satu lokasi selancar bertaraf
internasional dari 10 lokasi surfing terbaik dunia. Memiliki ketinggian ombak
yang mampu mencapai 7 hingga 10 meter dengan lima tingkatan pada bulan-bulan
tertentu dan sisanya ketinggian ombak yang dimiliki hanya mencapai 3 sampai
dengan 4 meter saja. Memiliki fasilitas wisata yang cukup memadai, tersedia
penginapan dan rumah makan di sepanjang pantai.
Pantai Toyolawa
Terletak di daerah Nias Utara
tepatnya berada di ujung Pulau Nias. Memiliki panorama keindahan alam pantai
yang sangat eksotis dengan pasir unik berwarna merah berbeda dengan warna pasir
pantai pada umumnya, memiliki ombak yang besar. Suasana pantai masih sangat
alami dan sepi dengan pohon kelapa tumbuh subur berderet sepanjang pantai. Dapat
diakses menggunakan jasa angkutan atau ojek dari Gunung Sitoli Lahewa.
Pulau Asu
Termasuk ke dalam wilayah
Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Merupakan pulau
terpencil dan salah satu pulau terluar di Indonesia. Memiliki luas kawasan
sekitar 18 km dengan jumlah penduduk sekitar 20 kepala keluarga. Memiliki
panorama keindahan alam yang luar biasa dengan pasir putih yang bersih, air
laut yang jernih dan deretan pohon kelapa. Memiliki ketinggian ombak sampai 4 -
7 meter dengan panjang ombak mencapai 200 meter cocok buat selancar (surfing).
Memiliki keaneka ragaman hayati bawah laut yang indah dengan berbagai jenis
ikan dan terumbu karang yang masih alami cocok buat para pecinta snorkeling dan
diving. Dapat diakses dari Gunung Sitoli dengan menempuh perjalanan ke Kota
Sirombu dengan lama waktu tempuh sekitar 2 jam dan dari Sirombu menuju ke
lokasi dapat menumpang kapal reguler atau speed boat.
Tradisi Lompat Batu itu
Adalah salah satu tradisi yang
berasal dari Desa Bawo Mataluo (Bukit Matahari), Nias Selatan, Sumatera Utara.
Tradisi adat ini dilakukan para pemuda untuk menunjukan kedewasaan seseorang
secara fisik, dilakukan dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter
dan tebal sekitar 40 cm. Tradisi Lompat Batu ini sudah dilakukan secara turun
temurun dan merupakan salah satu tradisi yang cukup terkenal di Nias.
Menurut cerita penduduk setempat sejarah
tradisi ini dilakukan untuk melatih fisik terutama ketangkasan dalam melompat
bagi pemuda setempat jaman dahulu untuk menyerang pertahanan kampung lain yang
biasanya dilindungi dengan benteng yang cukup tinggi. Pada saat ini tradisi
lompat batu hanya ditampilkan pada acara adat juga pada saat pertunjukan bagi
wisatawan.
Sumber :
Editor : Eds Jr.